Halaman

Rabu, 16 Oktober 2013

Cerpen Bertema Cita-cita


Cita-Citaku

            Namaku Cindy Yuvia umurku 15 tahun aku sekolah di salah satu SMK di Jakarta. Ini ceritaku dulu saat aku masih kecil. Dulu jika ditanya apa cita-citamu pasti aku menjawab ingin menjadi seorang pilot,dokter dll. Ya seperti jawaban anak kecil yang lain. Suatu saat aku ditanya.
Ibu       : Nak apa cita-citamu ?
Aku     : Ingin jadi pramugari.
Ibu       : Knp kok ingin jadi pramugari ?. Tanya ibu lagi
Aku     : Pokoknya ingin jadi pramugari. Jawabku.
Jika ingat saat itu rasanya aku ingin tertawa. Saat itu cita-cita hanya sebuah kata untuk ku tidak lebih. Saat aku pertama kali sekolah ibu guru pun menanyakan apa cita-citaku.
            Ibu Guru : Cindy apa cita-cita kamu ?
            Aku         : Ingin menjadi guru bu. Jawabku.
            Ibu Guru : Apa alasanmu ingin menjadi guru ?
            Aku         : Tidak tau bu.
Teman teman ku pun tertawa. Aku masih bingung apa itu cita-cita. Kemudian saat dirumah.
            Ibu       : Cindy tadi kamu di sekolah ngapain aja ?
            Aku     : Tadi ditanya sama bu guru tentang cita-cita.
            Ibu       : Terus kamu jawab apa ?
            Aku     : Terus aku jawab ingin jadi guru.
            Ibu       : Kok jadi guru katanya mau jadi pramugari ?
            Aku     : Ya nggak papa kan bu.
            Ibu       : Iya nggak papa.

Aku pun terus bertanya apa sebenarnya cita-cita itu. Aku pun berpikir dan berpikir tetapi aku bingung apa itu cita-cita. Suatu saat aku bertanya pada temanku apa itu cita-cita.
            Aku     : Lin cita-cita itu apa sih ?. Tanyaku.
            Linda   : Aku juga nggak tau cin tapi kayanya itu penting.
Kami berduapun berpikir apa itu cita-cita. Kamipun bertanya pada teman kami.
            Linda & Cindy : Via kamu tau nggak apa itu cita-cita ?
            Via                    : Aku nggak tau. Aku juga bingung apa itu cita-cita
            Linda & Cindy : Yah sama aja dong.
Kami pun masih terus berpikir apa itu cita-cita, seberapa pentingnya itu, dan apa seberapa hebatnya cita-cita itu. Kami pun berpikir-berpikir dan terus berpikir, hingga suatu hari kami bertanya pada guru kami.
            Cindy       : Bu cita-cita itu apasih ?
            Linda         : Bu apa cita-cita itu penting ?
            Via            : Bu apa cita-cita itu hebat ?
            Ibu Guru    : Cita-cita adalah apa yang akan kita inginkan untuk masa depan, cita-cita sangat penting karena dengan mempunyai cita-cita kita akan termotivasi untuk mencapainya. Kalian mengerti anak-anak.
            Anak-anak : Mengerti bu.
Mulai saat itu kami pun mengerti apa itu cita-cita dan kami pun memilih jalan masing-masing. Linda memilih untuk menjadi perawat, Via ingin menjadi penulis, sedangkan aku memilih menjadi seorang idola bagi masyarakat. Kamipun berusaha dengan keras untuk mencapai cita-cita kami. Meski tidak mudah kami tetap berusaha demi cita-cita kami. Hingga suatu saat Via memilih pindah ke Surabaya untuk meneruskan bisnis keluarganya.
            Cindy  : Via kamu yakin mau pergi ke Surabaya ?
            Via      : Iya cin aku harus meneruskan bisnis keluargaku.
            Linda   : Hati-hati ya vi semoga bisnis keluargamu semakin sukses
            Via      : Terimaksih, linda cindy kalian memang sahabat terbaiku.

            Kamipun berpisah dan berjanji suatu saat akan bertemu lagi. Setahun kemudian takdir mempertemukan kami kembali. Via sudah menjadi penulis terkenal dan Linda sudah menjadi perawat. Tinggal aku sendiri yang belum tercapai cita-citanya.
            Via      : Bagaimana kabarmu cin ?
            Cindy  : Baik vi kamu sendiri ?
            Via      : Baik juga. Linda kok lama ya.
            Cindy  : Iya, mungkin dia masih ada pekerjaan.
Tak lama Linda pun datang.
            Linda   : Halo cindy, halo via lama ya nunggunya.
            Cindy  : Eh halo lin, nggak lama kok.
            Via      : Kamu dari mana saja ?
            Linda   : Oh, tadi ada pasien yang harus dioperasi.
            Cindy  : Oh
            Linda   : Oh iya gimana kabar kalian, terus gimana cita-cita kalian dulu.
            Via      : Baik, sekarang aku sudah menulis beberapa buku.
            Cindy  : Baik juga, yah masih belum sepenuhnya tercapai.
            Linda   : Yah semoga cita-cita cepat terkabul ya cin
            Cindy  : Iya semoga saja.
Kamipun bercerita tentang perjalan kami selama ini dalam mencapai cita-cita. Kamipun mengingat saat dulu kami belum mengetahui apa itu cita-cita. Kamipun bercanda hingga tak terasa malam tiba. Kamipun memutuskan untuk pulang.
            Cindy  : Kalian akan menginap di hotel ya ?
            Linda   : Iya, kami berencana akan menginap di hotel
            Cindy  : Lebih baik kalian menginap saja di rumahku.
            Via      : Apakah boleh ?
            Cindy  : Tentu saja kalian kan temanku.
Linda dan Via pun menginap di rumahku. Kamipun tak melewatkan kesempatan ini. Keesokan paginya Linda dan Via pun kembali ke Surabaya. Aku pun iri pada mereka yang cita-citanya sudah tercapai.
Hingga suatu hari aku menemukan formulir audisi sebuah idol grup.
            Cindy  : Mungkin ini kesempatanku untuk mencapai cita-citaku.

Aku pun mengikuti audisi. Namun dia tidak lolos untuk menjadi anggota grup tersebut. Tetapi dia tidak menyerah.
            Cindy  : Mungkin memang belum waktunya. Tahun depan aku akan mencoba lagi.

            Setiap hari aku berlatih agar bisa lolos dalam audisi tahun depan. Aku pun belajar menyanyi hingga suaraku sempat habis. Akupun berusaha dan berusaha. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan pun berganti tahun. Hingga saat audisi itu tiba aku pun sudah siap, aku juga sudah siap jika aku gagal lagi. Setelah melalui beberapa seleksi akhirnya aku dinyatakan lolos. Akupun sangat bahagia akhirnya cita-citaku menjadi idola dapat tercapai.
Cindy  : Akhirnya latihanku selama ini tidaklah sia-sia. Teman-teman akhirnya cita-citaku terkabul.
Dengan tangisan kebahagiaan akupun menghubungi teman-temanku
Cindy  : Teman-teman akhirnya cita-cita ku terkabul.
Linda   : Selamat ya cin akhirnya cita-citamu terkabul, aku senang mendengarnya
Via      : Selamat ya cin.
Cindy  : Terimakasih teman-teman kalian sudah menyemangatiku selama ini.
Linda   : Iya cin sama-sama.
Via      : Iya cin.

Idol grupku pun menggelar konser pertamanya. Dan tak lupa ku undang sahabat-sahabat terbaikku.
            Cindy : Teman-teman jangan lupa datang ke konser pertamaku ya.
            Linda   : Iya cin aku pasti datang.
            Via      : Tentu saja cin aku pasti datang.
Linda dan Via pun datang pada konser pertamaku. Aku merasa bahagia karena cita-citaku tercapai dan teman-teman ku ada di saat bahaigaku ini.
            Linda   : Cin konser mu tadi sungguh luar biasa.
            Via      : Iya cin tadi keren banget.
            Cindy  : Terima kasih teman-teman ku.
Itulah cerita sederhana tentang cita-cita ku. Kalian juga harus memiliki cita-cita yang tinggi dan mengejar cita-cita kalian sampai dewasa nanti.

Inspirasi dari salah satu member JKT48 yaitu Cindy Yuvia
By         : Eka Bagaskara
Kelas     : X IPS 2
Sekolah : SMAN 10 Surabaya